Jumat, 03 Mei 2013

Ilmu Dasar Perbankan dan Lembaga Keuangan


Bank yang merupakan lembaga keuangan ini merupakan salah satu lembaga yang diharapkan bisa memberikan solusi bagi masyarakat.
Banyaknya lembaga keuangan yang bermunculan saat ini memang penuntut para pengelola bank untuk lebih aktif dan pintar berinovasi terutama untuk hal-hal yang berkaitan dengan kesejahteraan masyarakat.
Keberhasilan dalam menjalankan lembaga tersebut bisa dilihat dari laba dan rugi, serta kinerja harga saham dan keunggulan merek dari produk itu sendiri.
Dalam beberapa tahun terakhir, banyak lembaga keuangan yang memilih untuk berfokus jangka pendek tanpa mempertimbangkan berbagai aspek penting lainnya, diantaranya detail, prosedur, dan juga pemantauan.
Hal yang perlu diperhatikan dalam mempertahankan eksistensi bank itu sendiri adalah dengan menemukan hal-hal yang bisa menjamin bahwa bank tersebut akan tetap bertahan ditengah ketatnya persaingan.
Hal yang paling berpengaruh dalam hal ini adalah upaya manajemen bank dalam memegang komitmen sehingga bisa memberikan pelayanan terbaik kepada para klien dan juga nasabah. Faktor tersebut merupakan bagian yang mempunyai perang penting dalam menentukan keberhasilan bank itu sendiri. Bagaimanapun juga, nasabah dank lien akan menjadi asset berharga yang ikut mempengaruhi keberhasilan bank.
Itulah sebabnya, menjadi penting bagi anda untuk memahami lebih dalam mengenai dasar-dasar ilmu perbankan. Karena bagaimanapun juga dasar-dasar etrsebut merupakan elemn yang sangat penting karena merupakan elemen utama dalam hal strategi sustainabilitas.
Selain itu hal ini juga sangat penting untuk membantu menyusun manajemen serta manajemen resiko yang sangat kuat. Langkah ini merupakan upaya untuk memberikan pelayanan dengan komitmen jangkan panjang kepada para nasabah dan para klien. Pada akhirnya cara-cara manajemen bank akan menentukan kondisi bank.
Sebagaimana yang telah diatur dalam undang-undang Nomor 6/10/PBI/2004/ yang juga mengatur tentang kondisi bank atau tingkat kesehatannya. Untuk memantau kondisi bank, maka pihak pengelola bank harus rutin dalam melakukan tingkat kesehatan pada kondisi bank secara berkala.
Biasanya jangka waktu untuk melakukan evaluasi ini setiap tiga bulan sekali atau masa triwulan. Jangka waktu tersebut merupakan waktu yang telah diatur dalam undang-undang dan pastinya hal ini adalah wajib hukumnya.
Dalam memahami dasar-dasar ilmu perbankan yang berkaitan dengan faktor penilaian untuk perbankan itu sendiri terdapat faktor penting yang juga merupakan bagian dari ketentuan pelaksanaan untuk penilaian tingkat kesehatan kondisi bank.
Salah satu pokok permasalah yang harus benar-benar diperhatikan adalah bank harus melakukan identifikasi terlebih dahulu megenai berbagai permasalahan ynag timbul dari permasalahan bank. Langkah ini merupakan upaya untuk mengantisipasi adaya komplesitas dalam usaha dan juga berbagai resiko yang mungkin muncul.
Selain itu, kondisi atau kinerja suatu bank merupakan refleksi daritingkat kesehatan bank dengan hasil penilaian kualitatif.
Berbagai aspek yang berpengaruh pada kondisi bank dalam hal permodalan diantaranya adalah manajemen modal, asset, likuiditas, rentabilitas, dan juga sensitifitas.
Faktor-faktor tersebut kemudian dinilai secara kualitatif ataupun kuantitatif yang pastinya tidak akan lepas dan pertimbangan unsur judgment. Berdasarkan pada dasar-dasar ilmu perbankan, penilaian hasil akhir pada kondisi bank tersebut sangat bermanfaat dalam menentukan strategi usaha yang paling tepat untuk waktu-waktu yang akan datang.
Mengingat tingginya persaingan usaha di sektor ini, manajemen serta pengawan pelaksanaan kegiatan dalam lembaga keuangan ini sangat dibutuhkan.
Apalagi lembaga ini banyak berperan dalam memberikan layanan demi mewujudkan masyarakat yang mampu mengembangkan ide bisnis dan kegiatan lainnya. Dengan menerapkan manajemen yang tepat berdasarkan pada dasar-dasar ilmu perbankan secara tepat, maka lembaga keuangan akan mampu memaksimalkan fungsinya dengan baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar