Sabtu, 07 Januari 2012

grafik keuangan

sumber : google

Jumat, 23 Desember 2011



Resep Jadul Rasa Gaul, Keripik karuhun rasa pedas, gurih n beraroma jeruk yg pastinya nikmat...

Keripik singkong Lv S & P @rp16.000 | Lv SP @rp17.000
Kerupuk kulit lv P @16.000

dan Cabe ijo @ 16000

Selasa, 08 November 2011

Sistem Organisasi

Sistem Informasi Pemasaran

Sesuai perkembangan sekarang, perusahaan yg menggunakan TPS( transaction processing unit, database yag ada dapat digabungkan dg database non transaksi yg berasal dari sistem informasi fungsional. Gabungan database ini dapat digunakan oleh manajer semua level untuk memebuat laporan, salah satu sistem fungsional yg akan kita bahas sekarang adalah sistem informasi pemasaran.
Sistem informasi pemasaran selalu digunakan oleh bagin pemasaran dalam sebuah perusahaan untuk memesarkan produk2 perusahaan tersebut.sistem informasi ini merupakan gabungan dari keputusan yg berkaitan dengan:
Produk
Tempat
Promosi
Harga produk
menurut mcleod(2000), sistem informasi pemasaran terdiri dari beberapa subsistem antara lain:
Subsistem riset pemasaran, merupakan sistem yg berhubungan dg pengumpulan, pencatatan dan analisis data pelanggan dan calon pelanggan dan calon pelanggan.
Subsistem informasi pemasaran, merupakan subsistem yg berhubungan dg pengumpulan, pencatatan dan analisis terhadap pesaing.
Subsistem pemrosesan transaksi, merupakan subsistem berupa sistem informasi akuntansi.
Subsistem produk, berguna untuk membuat rencana produk baru.
Subsistem tempat, berguna untuk pengambilan keputusan terhadap penentuan tempat yg sesuai dg pelemparan produk yg dihasilkan.
Subsistem promosi, berfungsi untuk melakukan analisis terhadap promosi yg dilakukan untuk meningkatkan penjualan.
Subsistem harga, berfungsi untuk membantu menetapkan harga terhadap produk yg dihasilkan.
Subsistem peramalan penjualan, untuk melakukan peramalan penjualan.
Demikian cerita seputar sistem informasi pemasaran menurut mc leod tunggu edisi kedua sistem informasi pemasaran menurut saya…..
Berikut berupa contoh sistem informasi pemasaran produk mobil berupa data flow diagram.


STRATEGI PEMASARAN
Strategi pemasaran terdiri dari campuran unsur-unsur yang dinamakan bauran pemasaran semua itu dikenal
dengan 4P yaitu:
Produk apa yang dibeli pelanggan untuk memuaskan kebutuhannya
Promosi berhubungan dengan semua cara yang mendorong penjualan
Place berhubungan dengan cara mendistribusikan produk secara fisik kepada pelanggan melalui slauran distribusi
Price terdiri dari semua element yang berhubungan dengan apa yang dibayar oleh pelanggan

Komponen Sistem Informasi pemasaran
Sistem informasi pemasaran mempunyai komponen yang sama dengan sistem informasi secara umum, yaitu
komponen-komponen input, model, output, basis data, teknologi dan kontrol. Perbedaan komponen-komponen ini antar sistem-sistem informasi lainnya adalah konteks letak dari sistem informasinya. Misalnya untuk Sistem informasi pemasaran ini, maka komponen inputnya adalah input tentang data pemasaran dan outputnya adalah laporan-laporan berisi informasi pemasaran.

Komponen Input Pemasaran

Sistem informasi pemasaran mengumpulkan data yang menjelaskan transaksi pemasaran perusahaan.
Subsistem intelejen pemasaran mengumpulkan informasi dari lingkungan perusahaan yang berkaitan dengan
operasi pemasaran. Subsistem peneliti pemasaran menlakukan penelitian khusus mengenai operasi pemasaran.

Komponen Model Pemasaran
Model digunakan untuk menghasilkan informasi yang relevan yang sesuai dengan kebutuhan pemakai sistemnya. Model merupakan cetakan yang merubah bentuk input menjadi output. Model di sistem informasi pemasaran banyak digunakan untuk menghasilkan laporan keperluan anggaran operasi, strategi penentuan harga produk, evaluasi produk baru, pemilihan lokasi fasilitas, evaluasi penghapusan produk lama,penunjukan salesman, penentuan rute pengiriman yang paling optimal, pemilihan media iklan yang paling efektif dan untuk persetujuan kredit.

Komponen Basis Data Pemasaran

Data yang digunakan oleh Subsistem out put berasal dari data base. Beberapa data dalam data base adalah unik bagi fungsi pemasaran, tapi banyak yang berbagi dengan area fungsional lain.

Komponen Output Pemasaran

Tiap Subsistem out put menyediakan informasi tentang Subsistem itu sebagai bagian dari bauran
Subsistem produk menyediakan informasi tentang produk perusahaan. Subsistem promosi menyediakan informasi tentang kegiatan periklana perusahaan dan penjualan langsung. Subsistem harga membantu manajer untuk membuat keputusan harga.

Subsistem Sistem Informasi Pemasaran

Subsistem Penelitian Pemasaran (Riset Pemasaran)

Subsistem penelitian pemasaran merupakan sistem yang berhubungan dengan pengumpulan, pencatatan dan analisis data pelanggan dan calon pelanggan dan calon pelanggan. Manajer pemasaran dapat mengunakan penelitian pemasaran untuk mengumpulkan segala jenis informasi tetapi sebagian besar kegiatan ditujukan pada pelanggan dan calon pelanggan :

Data primer dan sekunder
Data primer adalah data yang dikumpulkan perusahaan. Sedangkan data sekunder adalah data yang dikumpulkan oleh orang lain. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data primer adalah wawancara mendalam, pengamatan dan pengujian terkendali. Beberapa data skunder harus dibeli dan sering tersedia dalam bentuk pita magnetik atau disket untuk memudahkan pemasukan kedalam CBIS data sekunder yang lain seperti tersedia diperpustakan.

Subsistem Intelijen Pemasaran Tiap area fungsional bertanggung jawab untuk menghubungkan perusahaan dengan elemen-elemen tertentu dilingkungan pemsaran yang memliki tanggung jawab utama pada pelanggan dan pesaing. Seperti area fungsional lainnya, pemasran juga memiliki tanggung jawab pada pemerintah dan komunitas global.

Sistem Informasi Manufaktur
Pengertian Sistem Informasi Manufaktur adalah suatu kegiatan manusia yang mencangkup semua fase dalam kehidupan. Produk – produk manufaktur adalah semua yang ada di sekitar kita, yakni: apa yang kita kenakan, tempati, lewati, bahkan sebagian besar yang kita makan, semuanya mengalami sejumlah proses manufaktur. Kata manufaktur berasal dari bahasa Latin (manus = tangan, factus = terbuat), dan di tetapkan di kamus – kamus sebagai “membuat barang-barang dan benda-benda dengan tangan atau khususnya dengan mesin, sering kali pada skalar besar serta dengan pembagian kerja.”Kita dapat melihat bahwa definisi ini tidak benar-benar lengka, namun kita dapat menggunakannya untuk memahami peran manufaktur dalam perkembangan manusia.
Sistem Informasi Manufaktur (SIMa) bertujuan menghasilkan informasi manufaktur yang berguna untuk perusahaan. Kegiatan manufaktur mendukung proses bisnis sebuah perusahaan. Kegiatan ini perlu diperhatikan untuk kelangsungan perusahaan. Oleh karena itu, komitmen perusahaan untuk menjalankan sistem informasi manufaktur haruslah sangat tinggi agar proses yang terjadi di lantai produksi menjadi menguntungkan bagi perusahaan. Sumber daya manusia adan teknologi merupakan komponen yang terintegrasi untuk menjalnkan sistem informasi manufaktur ini. Komponen ini merupakan komponen pendukung sekaligus komponen utama untuk melaksanakan SIMa. SIMa dalam sebuah industri perlu mendokumentasikan semua data mulai dari input, proses, hingga output produksi agar didapatkan hasil (informasi) yang sesuai dengan keinginan perusahaan. Setiap komponen data dapat menunjang proses pengolahan untuk menjadi informasi yang berguna bagi departemen persediaan, departemen produksi dan juga departemen kualitas yang dimana proses tersebut akan didapatkan secara lebih efektif dan efisien.Sistem Informasi Manufaktur (SIMa) termasuk dalam kerangka kerja Sistem
Informasi Manajemen (SIM) secara keseluruhan. SIMa lebih menekankan kepada proses produksi yang terjadi dalam sebuah lantai produksi, mulai dari input bahan mentah hingga output barang jadi, dengan mempertimbangkan semua proses yang terjadi.
Proses realisasi produk (product realization) melibatkan sejumlah kegiatan yang saling berhubungan satu sama lain. Realisasi produk melibatkan sejumlah besar kegiatan, banyak di antaranya menjadi bidang keahlian. Lebih tepatnya, manufaktur di anggap sebagai suatu sistem dengan kegiatan – kegiatan yang saling berhubungan satu sama lain. Interaksi dapat di perkuat dengan cara mempertahankan suatu database umum terkomputerisasi.

Pengertian Sistem Informasi Keuangan

Sudah disebutkan diatas bahwa sistem informasi manajemen merupakan sistem informasi yang dibutuhkan oleh manajer untuk mengatur segala sesuatu yang ada dalam perusahaan, baik itu dalam bidang logistik, sumber daya manusia, keuangan, data gudang, hingga nilai jual saham perusahaan. Informasi ini digunakan oleh manajer untuk
terdapat kata keuangan yang menjadi pokok yang dibahas, diolah dan disajikan datanya dari sistem ini, namun apa sebenarnya pengertian dari Keuangan itu sendiri.
Menurut Ridwan.S Sunjaja dan Inge Berlian, keuangan merupakan ilmu dan seni dalam mengelola uang yang mempengaruhi kehidupan seorang dan setiap organisasi. Keuangan berhubungan dengan proses, lembaga, pasar dan instrument yang terlibat dalam transfer uang diantara individu maupun antara bisnis dan pemerintah.
Jadi dapat disimpulkan bahwa segala hal yang berhubungan dengan prosedur mengelola uang dari kehidupan seseorang dan suatu organisasi, disebut sebagai Keuangan. Ditambahkan lagi, bahwa kegiatan yang tercakup di dalam keuangan diantaranya ialah mengidentifikasikan kebutuhan uang yang akan datang, membantu pengelolaan dana yang ada, hingga mengontrol penggunaan dana tersebut.
Setelah mengetahui dan memahami makna kata keuangan itu sendiri sekarang kita akan masuk pada Sistem Informasi Keuangan. Sistem Informasi Keuangan adalah sistem informasi yang dirancang untuk menyediakan informasi kepada orang atau kelompok (user)baik di dalam maupun di luar perusahaan mengenai arus keuangan serta permasalahannya di perusahaan tersebut. Informasi yang diberikan dalam sistem ini disajikan berupa laporan khusus, laporan periodik, hasil dari simulasi komputasi, saran dari sistem, dan komunikasi elektronik.
Sistem informasi keuangan merupakan sistem informasi yang digunakan guna mengatur keuangan yang ada dalam organisasi, sistem ini digunakan oleh manajer untuk mengatur setiap bentuk keuangan yang ada dalam organisasi, baik itu hasil laba atau kerugian yang ada didalamnya sampai pembagian gaji karyawan, dll.
Komponen-komponen yang terdapat di dalam Sistem Informasi Keuangan meliputi:

1.Komponen Input
Komponen Input Sistem Informasi Keuangan (finansial) diantaranya adalah:

Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Akuntansi merupakan bagian dari Sistem Informasi Manajemen. Sistem Informasi Manajemen digunakan oleh pihak manajemen dalam menjalankan bisnis perusahaan. Sehingga Sistem Informasi Akuntansi dalam hal ini juga sebagai sumber informasi yang berguna dalam mencapai tujuan perusahaan yang terangkum dalam Sistem Informasi Manajemen. Data akuntansi berperan penting dalam Sistem Informasi Keuangan, hal ini disebabkan oleh beberapa hal yaitu:

- Catatan yang berhubungan dengan keuangan perusahaan
- Catatan dibuat untuk setiap transaksi (menjelaskan apa, kapan, siapa, berapa)
- Sistem Informasi Akuntansi merupakan satu-satunya komponen input yang terdapat
pada seluruh sistem informasi fungsional.

Komponen Audit Internal, merupakan badan yang melaksanakan aktivitas internal auditing, berusaha untuk menyempurnakan dan melengkapi setiap kegiatan dengan penilaian langsung atas setiap bentuk pengawasan untuk dapat mengikuti perkembangan dunia usaha yang semakin kompleks. Subsistem Audit Internal dirancang secara khusus untuk melakukan studi khusus mengenai operasi perusahaan.
Terdapat dua jenis auditor yaitu auditor eksternal yang biasa terdapat pada perusahaan kecil, dan auditor internal yang biasanya dimiliki oleh perusahaan besar. Terdapat 4 kegiatan dasar di dalam komponen Audit Internal, yaitu:

- Keuangan, yaitu kegiatan menguji keakuratan dari catatan perusahaan dan merupakan jenis kegiatan yang dilakukan oleh auditor eksternal.

- Operasional, yaitu kegiatan memeriksa efektivitas prosedur. Kegiatan ini dilakukan oleh analis sistem selama tahap analisis siklus hidup sistem.

- Kesesuaian, yaitu kegiatan yang merupakan lanjutan dari kegiatan operasional. Audit kesesuaian akan berlanjut terus, sehingga prosedur di perusahaan akan terus berjalan dengan baik.

- Rancangan Sistem Pengendalian Internal, yaitu kegiatan yang merupakan rencana untuk pelaksanaan audit-audit agar dapat berjalan lebih baik.

Komponen Intelijen Keuangan, komponen ini mengumpulkan data dari masyarakat keuangan yaitu bank, agen pemerintah, pasar pengaman dan sebagainya. Komponen ini memonitor denyut nadi ekonomi nasional dan memberikan informasi kepada eksekutif perusahaan dan analisis keuangan mengenai trend yang dapat mempengaruhi perusahaan. Berperan untuk digunakan mengidentifikasikan sumber-sumber terbaik modal tambahan dan investasi terbaik. Informasi yang diperoleh berasal dari beberapa pihak antara lain


pengertian sistem informasi sumber daya manusia

Workgroup Information Systems ialah suatu bentuk sistem yang dalam menjalankan fungsinya terdiri dari beberapa orang yaitu berupa sekelompok tim kecil yang saling berkolaborasi dalam proyek atau aplikasi yang sama, memiliki aturan yang mengatur fungsi grup dan anggotanya serta standarisasi peran untuk setiap anggota dalam organisasi tersebut, Workgroup Information Systems dirancang untuk memenuhi kebutuhan dari sebuah kelompok kerja. Sistem ini dirancang untuk meningkatkan produktivitas dari suatu kelompok kerja. Dalam divisi sumber daya manusia, terdapat beberapa workgroup yang bertugas untuk meningkatkan kemampuan dan produktivitas personalia guna menunjang kelancaran suatu produk. Workgroup tersebut akan mengatur dan mengembangkan kemampuan sikap mental SDM yang memiliki potensi serta motivasi yang kuat untuk berprestasi dalam bidangnya di suatu usaha produk.
Setiap organisasi khususnya perusahaan memerlukan data yang bersifat riil dari setiap tingkatan manajemennya. Data tersebut disusun dan dikelola dalam sebuah sistem informasi. Salah satu sistem informasi terpenting pada perusahaan adalah mengenai Sistem Informasi Sumber Daya Manusia/Human Resourches Information System (SISDM/HRIS). Human Resources Information System (HRIS) adalah program aplikasi komputer yang mengorganisir tatakelola dan tatalaksana manajemen SDM di perusahaan guna mendukung proses pengambilan keputusan atau biasa disebut dengan Decision Support System dengan menyediakandberbagaidinformasivyangvdiperlukan.
HRIS adalah sebuah bentuk interseksi/pertemuan antara bidang ilmu manajemen sumber daya manusia (MSDM) dan teknologi informasi. sistem ini menggabungkan MSDM sebagai suatu disiplin yang utamanya mengaplikasikan bidang teknologi informasi ke dalam aktivitas-aktivitas MSDM seperti dalam hal perencanaan, dan menyusun sistem pemrosesan data dalam serangkaian langkah-langkah yang terstandarisasi dan terangkum dalam aplikasi perencanaan sumber daya perusahaan/enterprise resource planning (ERP). Secara keseluruhan sistem ERP bertujuan mengintegrasikan informasi yang diperoleh dari aplikasi-aplikasi yang berbeda ke dalam satu sistem basisdata yang bersifat universal. Keterkaitan dari modul kalkulasi finansial dan modul MSDM melalui satu basisdata yang sama merupakan hal yang sangat penting yang membedakannya dengan bentuk aplikasi lain yang pernah dibuat sebelumnya, menjadikan aplikasi ini lebih fleksibel.namungjugaflebihfkakuddengandaturan-aturannya.
Karakteristik informasi yang dipersiapakan dalam Sistem Informasi Sumberdaya Manusia adalah:
1. Timely (tepat waktu)
2. Accurate (akurat)
3. Concise (ringkas)
4. Relevant (relevan)
5. Complete (lengkap)
Manajer dalam suatu perusahaan memerlukan informasi yang memiliki karakteritik di atas dalam rangka mengambil suatu keputusan (a decision making).
Fungsi HRIS memiliki empat kegiatan utama yaitu:
1. Perekrutan dan Penerimaan (Recruiting and Hiring).
SDM membantu menerima pegawai baru ke dalam perusahaan. SDM selalu mengikuti perkembangan terakhir dalam peraturan pemerintah yang mempengaruhi praktek kepegawaian dan menasehati manajemen untuk menentukan kebijakan yang sesuai.
a. Persiapan
Dalam proses persiapan dilakukan perencanaan kebutuhan akan sumber daya manusia dengan menentukan berbagai pekerjaan yang mungkin timbul. Yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan perkiraan/ forecast akan pekerjaan yang lowong, jumlahnya, waktu dan sebagainya. Ada dua faktor yang perlu diperhatikan dalam melakukan persiapan, yaitu faktor internal seperti jumlah kebutuhan karyawan baru, struktur organisasi, departemen yang ada, dan lain-lain. Faktor eksternal seperti hukum ketenaga kerjaan kondisi pasar tenaga kerja dan sebagainya.
b. Rekrutmen tenaga kerja / Recruitment
Rekrutmen adalah suatu proses untuk mencari calon atau kandidat pegawai, karyawan, buruh, manajer, atau tenaga kerja baru untuk memenuhi kebutuhan sdm oraganisasi atau perusahaan. Dalam tahapan ini diperluka analisis jabatan yang ada untuk membuat deskripsi pekerjaan / job description dan juga spesifikasi pekerjaan / job specification.
c. Seleksi tenaga kerja / Selection
Seleksi tenaga kerja adalah suatu proses menemukan tenaga kerja yang tepat dari sekian banyak kandidat atau calon yang ada. Tahap awal yang perlu dilakukan setelah menerima berkas lamaran adalah melihat daftar riwayat hidup atau (CV) curriculum vittae milik pelamar. Kemudian dari cv pelamar dilakukan penyortiran antara pelamar yang akan dipanggil dengan yang gagal memenuhi standar suatu pekerjaan. Lalu berikutnya adalah memanggil kandidat terpilih untuk dilakukan ujian test tertulis, wawancara kerja / interview dan proses seleksi lainnya.
d. Pengembangan dan evaluasi karyawan / Development and evaluation
Tenaga kerja yang bekerja pada organisasi atau perusahaan harus menguasai pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya. Untuk itu diperlukan suatu pembekalan agar tenaga kerja yang ada dapat lebih menguasai dan ahli di bidangnya masing-masing serta meningkatkan kinerja yang ada. Dengan begitu proses pengembangan dan evaluasi karyawan menjadi sangat penting mulai dari karyawan pada tingkat rendah maupun yang tinggi.
e. Memberikan kompensasi dan proteksi pada pegawai / Compensation and protection
Kompensasi adalah imbalan atas kontribusi kerja pegawai secara teratur dari organisasi atau perusahaan. Kompensasi yang tepat sangat penting dan disesuaikan dengan kondisi pasar tenaga kerja yang ada pada lingkungan eksternal. Kompensasi yang tidak sesuai dengan kondisi yang ada dapat menyebabkan masalah ketenaga kerjaan di kemudian hari atau pun dapat menimbulkan kerugian pada organisasi atau perusahaan. Proteksi juga perlu diberikan kepada pekerja agar dapat melaksanakan pekerjaannya dengan tenang sehingga kinerja dan kontribusi perkerja tersebut dapat tetap maksimal dari waktu ke waktu.
f. Jenjang karir
Jenjang karir merupakan tahapan kenaikan jabatan dalam suatu pekerjaan. Hal ini merupakan aspek yang penting bagi para karyawan yang bekerja dalam suatu perusahaan untuk memotifasi karyawan dalam meningkatkan kinerja mereka. Dalam hal ini perusahaan yang profesional akan menetapkan jenjang karir yang pasti bagi para karyawannya.

SUMBER:ARTIKEL GOOGLE

Kamis, 06 Oktober 2011

contoh kasus sendri perusahaan

Perusahaan “PT. hotspurs” merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang penjualan pelumas. Pada saat ini sistem informasi penjualan pada perusahaan “PT. hotspur ” masih dilakukan secara manual sehingga kinerjanya belum efektif. Hal itu tercermin pada seringnya terjadi keterlambatan penyusunan laporan penjualan dan piutang dagang, kesalahan pencatatan dan perhitungan persediaan, serta pengulangan dalam pencatatan transaksi. Oleh karena itu, perusahaan “PT. hotspurs” bermaksud mengkomputerisasikan sistem bagian penjualan untuk memaksimalkan kinerjanya. Diharapkan setelah sistem informasi penjualan dikomputerisasi, maka pengumpulan, penyimpanan, dan pengolahan data transaksi dapat dilakukan secara akurat dan cepat.

DFD merupakan diagram yang mengunakan notasi-notasi atau simbol-simbol untuk mengambarkan sistem jaringan kerja antar fungsi-fungsi yang berhubungan satu sama lain dengan aliran dan penyimpanan data Adapun yang digunakan dalam DFD adalah:
1. Kesatuan Luar (External Entity)
Kesatuan luar (entity) di lingkungan luar sistem yang dapat berupa orang, organisasi atau sistem lainnya yang berada di lingkungan luarnya yang akan memberikan input atau menerima output dari sistem. Suatu kesatuan luar dapat disimbolkan dengan suatu notasi persegi panjang atau suatu persegi panjang dengan sisi kiri dan atasnya berbentuk garis tebal.
2. Aliran data
Aliran data di DFD diberikan simbol suatu panah. Aliran data ini mengalir diantara process (process), simpanan data (data store) dan kesatuan luar (External entity). Aliran data ini menunjukkan arus dari data yang dapat berupa masukan untuk sistem atau hasil dari proses sistem.
3. Proses
Suatu process adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin atau komputer dari hasil suatu aliran datayang masuk ke dalam proses untuk dihasilkan aliran data yang akan keluar dari proses. Suatu proses dapat disimbolkan dengan notasi lingkaran atau dengan simbol empat persegi panjang dengansudut-sudut tumpul.
4. Penyimpan Data (Data Store)
Penyimpan data (data store) merupakan penyimpan data yang dapat berupa:
• Suatu file atau basis data di sistem komputer.
• Suatu arsip atau catatan manual.
• Suatu kotak tempat data di meja seseorang.
• Suatu tabel acuan manual.
• Suatu agenda atau buku.
Simpanan data di DFD dapat disimbolkan dengan sepasang garis horisontal paralel yang tertutup di salah satu ujungnya atau tanpa ditutup.
Entity Relational Diagram (E-R Diagram)
Entity Relational Diagram merupakan salah satu pemodelan data konseptual yang paling sering digunakan dalam proses pengembangan basis data bertipe relasional. Model E-R adalah rincian yang merupakan representasi logika dari data pada suatu organisasi atau area bisnis tertentu.Model E-R terdiri dari beberapa komponen dasar yaitu sebagai berikut:
1. Entitas
Entitas adalah sesuatu atau objek di dunia nyata yang dapat dibedakan dari sesuatu atau objek yang lainnya. Sebagai contoh, setiap mahasiswa dalam suatu universitas adalah suatu entitas. Setiap fakultas dalam suatu universitas adalah juga suatu entitas. Dapat dikatakan bahwa entitas bisa bersifat konseptual/abstrak atau nyata hadir di dunia nyata.
2. Atribut
Atribut adalah properti deskriptif yang dimiliki oleh setiap anggota dari himpunan entitas. Sebagai contoh entitas mahasiswa, atribut-atribut yang dimiliki adalah nim, nama mahasiswa, alamat dan lain-lain.
3. Hubungan antar relasi (Relationship)
Hubungan antar relasi adalah hubungan antara suatu himpunan entitas dengan himpunan entitas yang lainnya. Misalnya, entitas mahasiswa memiliki hubungan tertentu dengan entitas matakuliah (mahasiswa mengambil matakuliah). Pada penggambaran model E-R, relasi adalah perekat yang menghubungkan suatu entitas dengan entitas yang lainnya.
4. Kardinalitas/Derajat Relasi
Kardinalitas relasi menunjukkan jumlah maksimum entitas yang dapat berelasi dengan entitas pada himpunan entitas yang lain. Sebagai contoh: entitas-entitas pada himpunan entitas mahasiswa dapat berelasi dengan satu entitas, banyak entitas atau tidak satupun entitas dari himpunan entitas kuliah. Kardinalitas relasi yang terjadi di antara dua himpunan entitas dapat berupa:
• Satu ke Satu(One to One)
Setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B, begitupun sebaliknya.
• Satu ke Banyak(One to Many)
Analisa, Perancangan dan Implementasi Sistem Informasi Penjualan Pelumas Studi Kasus : Perusahaan “PT.hotspurs” (Radiant Victor Imbar, Eric Tirta)

Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya, dimana setiap entitas pada himpunan entitas B berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas A.
• Banyak ke Satu(Many to One) Setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya dengan entitas B.
• Banyak ke Banyak(Many to Many)
Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, dan demikian sebaliknya, dimana setiap entitas pada himpunan entitas B dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas A.

kasus perusahaan toko rinjani

kasus perusahaan PT pacific

STUDI KASUS PERUSAHAAN DAGANG
PT Pacific merupakan sebuah perusahaan yang memperdagangkan peralatan
kantor. Perusahaan sudah cukup lama berdiri dan memiliki jaringan pemasaran
yang luas. PT Pacific mempunyai beberapa pelanggan tetap(customer) dan
pemasok tetap(vendor) . Transaksi pembelian barang dilakukan oleh perusahaan
hanya kepada pemasok tetap dengan cara kredit, perusahaan menjual barang
dagangan secara kredit kepada pelanggan tetap, sedangkan kepada pelanggan
tidak tetap pembayaran dilakukan secara tunai.
Daftar saldo Rekening per 1 Januari 2005
Harco Mangga dua Lt.1 Blok C 58
Telp 7208718
Fax 7237010
Jakarta
Account
number
Kebijkan akuntansi
Berikut ini rincian kebijakan akuntansi yang digunakan oleh perusahaan
· Priode akuntansi (tahun buku) berawal pada 1 Januari sampai 31
Desember
· Perusahaan menggunakan sistem fluktuasi untuk pengelolan dan kas
kecil
· Persediaan barang dagangan yang diperdagangkan dicata berdasarkan
harga perolehan(cost) dan dinilai dengan menggunakan penilaian
persediaan average cost
· Pembayaran gaji karyawan ditetapkan tanggal 5 pada setiap bulan
berjalan, asumsi pada kasus ini biaya gaji karyawan setiap bulan sebesar
Rp 4.500.000 (konstan selama setahun)
· Biaya sewa ruang Rp 2.500.000 per bulan dibayarkan setiap tanggal 10
· Rekening telephon dan listrik dibayarkan setiap tanggal 18
· Pembebanan baiay penyusutan per bulan berupa peralatan kantor
sebesar Rp 400.000 dan kenderaaan sebesar Rp 500.000 dicatat setiap
tanggal 25
Data transaksi selama bulan Januari 2005
02 Januari :Perusahaan memesan barang berupa kursi kepada PT Delta
dengan rincian sebagai berikut :
Jenis barang Jumlah harga beli
ERGO 726A 10 buah Rp 1.200.000
ERGO 705 30 buah Rp 325.000
Perusahaan menghendaki transaksi tersebut dilakukan secara tunai, tahap awal
dikeluarkan cek Bank pacific senilai Rp 30.000.000 untuk melunasi hutang (Rp
24.000.000) sebelum potongan dan sisanya dicatat sebagai uang muka (down
payment)
03 Januari :PT Andromeda (customer) melunasi seluruh hutang kepada
perusahaan
03 Januari :Perusahaan menjual barang secara tunai dengan rincian :
Jenis barang Jumlah Harga Jual Diskon
ERGO 726A 8 buah Rp 1.500.000 ERGO
705 30 buah Rp 375.000 5%
04 Januari :Perusahaan menerima barang yang dipesan dari PT Delta
(transaksi tanggal 02/01), tidak ada perubahan jumlah dan harga barang
05 Januari :Perusahaan membayar gaji karyawan untuk bulan Januari sebesar
Rp 4.500.000(transaksi berulang)
06 Januari :Perusahaan mengembalikan 1 buah kursi(rusak) dengan kode
ERGO 705 kepada PT Delta
07 Januari :Perusahaan mentransfer uang dari Bank Atlantic ke Bank Pacific
sebesar Rp 30.000.000
09 Januari :Perusahaan menerima pelunasan dari pelanggan PT Batavia yang
ditransfer melalui Bank Pasific dan dari PT Matahari yang telah ditransfer melalui
Bank Atlantic
10 Januari :Perusahaan membayar sewa ruang untuk bulan Januari sebesar
Rp 2.500.000
11 Januari :Perusahaan menerima pengembalian sebuah kursi berkode
ERGO 705 dari transaksi penjualan tunai pada tanggal 03/01. Perusahaan setuju
menerima pengembalian tersebut dan mengembalikan uang sesuai dengan
harga beli kursi tersebut ditambah PPN yang telah dibayarkan
13 Januari :Perusahaan menerima pelunasan piutang PT Titanic sebesar Rp
7.500.000 yang dilakukan melalui rekening Bank Atlantic
17 Januari :Perusahaan menjual satu buah sepeda motor(kenderaan) dengan
harga jual bersih sebesar Rp 5.500.000. Data historis aktiva yang bersangkutan
adalah harga perolehan sebesar Rp 6.000.000 dan telah disusutkan (total
akumulasi) sebesar Rp 1.500.000
18 Januari :Perusahaan membayar biaya listrik sebesar Rp 175.000 dan
telephon sebesar Rp 212.500 (transaksi berulang)
21 Januari :Perusahaan membeli sebuah sepeda motor(kenderaan) dengan
harga perolehan sebesar Rp 7.500.000, transaksi tersebut dibayar dengan cek
Bank pacific
22 Januari :Perusahaan menjual barang secara kredit kepada PT Batavia
dengan rincian :
Jenis barang Jumlah Harga jual Diskon
CASANOVA 208A 5 buah Rp 1.750.000 FLEXO
DESK FA 16 4 buah Rp 3.375.000
ARJUNA
DESK 90 6 buah Rp 750.000 23
Januari :Perusahaan menjual barang secara kredit kepada PT Matahari
dengan membayar sebagian transaksi sebesarp Rp 10.000.000, adapun rincian
barang adalah sebagai berikut :
Jenis barang Jumlah Harga jual Diskon
CREDENZA SS 6 buah Rp 1.650.000 CREDENZA
ETC 19 8 buah Rp 2.100.000
GAKKEN
R 205 7 buah Rp 1.450.000 24
Januari :PT Batavia (pelanggan) menukar 1 buah kursi CASANOVA 208A
seharga Rp 1.750.000 (transaksi tanggal 22 Januari) dengan 1 buah kursi
CASANOVA 726A seharga Rp 1.500.000
25 Januari :Perusahaan mencatat biaya penyusutan aktiva tetap yang
dibebankan setiap bulan. Peralatan kantor sebesar Rp 400.000 dan kenderaan
Rp 500.000 (asumsi beban penyusutan dengan adanya penjualan kenderaan
lama dan pembelian kenderaan baru adalah tetap)
26 Januari :Perusahaan menjual barang secara tunai kepada PT Kencana
dengan rincian barang sebagai berikut :
Jenis barang Jumlah Harga jual Diskon
CASANOVA 208A 8 buah Rp 1.750.000 5%
CREDENZA SS 6 buah Rp 1.650.000 3%
CREDENZA ETC 19 3 buah Rp 2.100.000
27
Januari :Perusahaan menyetujui PT Kencana(transaksi 26/01) menukar
satu buah kursi CASANOVA 208A dengan satu buah CASANOVA 726A seharga
Rp 1.500.000 (tanpa diskon), selisih nilai transaksi (nilai kursi) dikembalikan oleh
perusahaan kepada PT Kencana
27 Januari :Seorang keryawan perusahaan M Faris Alan Pratama meminjam
uang untuk keperluan pribadi sebesar Rp 2.500.000. Perusahaan mengeluarkan
cek Bank Pacific untuk keperluan transaksi tersebut
28 Januari :Perusahaan membayar sebagian hutang usaha kepada PT
Atlantic dengan rincian : menggunakan cek Bank pacific sebesar Rp 10.000.000
dan menggunakan cak bank Atlantic sebesar Rp 12.000.000
29 Januari :Perusahaan mengeluarkan kas untuk membayar biaya sbb:
Biaya Pemasaran Rp 750.000
Biaya Tranportasi Rp 250.000
Biaya Perawatan aktiva Rp 200.000
Perlengkapan kantor Rp 50.000
29 Januari :Perusahaan menjual barang secara tunai kepada Ir Hermawan –
Bogor dengan rincian :
Jenis barang Jumlah Harga jual
ERGO 726A 10 buah Rp 1.500.000
ERGO 705 35 buah Rp 367.000
Perusahaan menyepakati barang dikirim ke Bogor dengan tambahan biaya
transportasi(ongkos angkut) yang dibayar Ir Hermawan sebesar Rp 200.000
30 Januari :Perusahaan memesan barang berupa kursi dan meja kerja kepada
PT Olympic dengan rincian sebagai berikut :
Jenis barang Jumlah Harga beli
CASANOVA 208A 10 buah Rp 1.400.000
FLEXO DESK FA 16 5 buah Rp 2.850.000
Data historis antara perusahaan PT Olympic menunjukkan bahwa perusahaan
masih memiliki hutang sebesar Rp 16.000.000. Untuk keperluan transaksi
tersebut perusahaan mengeluarkan cek Bank Atlantic senilai Rp 35.000.000
untuk pelunasan hutang dan sisanya dicatat sebagai uang muka(down payment)
30 Januari :PT Titanic (pelanggan tetap) memesan barang berupa kursi dan
meja kepada perusahaan dengan rincian sebagai berikut :
Jenis barang Jumlah Harga jual
CASANOVA 726A 5 buah Rp 1.500.000
FLEXO DESK FA 16 5 buah Rp 3.375.000
Data historis antara perusahaan PT Titanic menunjukkan bahwa saldo hutang
sama dengan nol. Rencana PT Titanic akan membayar secara tunai setelah
barang yang dipesan diterima, untuk keperluan transaksi tersebut PT Titanic
menyerahkan uang tunai kepepa perusahaan sebesar Rp 10.000.000 yang
dicatat sisanya dicatat sebagai uang muka(down payment)
31 Januari :M.Faris Alan Pratama (transaksi tanggal 27 Januari)
mengembalikan sebagian pinjaman sebesar Rp 500.000 dengan uang tunai
Langkah pengerjaan dengan MYOB 13
Persiapan awal
Sebelum anda memasukkan data kedalam program MYOB, ada beberapa
persiapan yang harus anda lakukan diantaranya :
1. Tetapan priode awal buku
2. Siapkan daftar rekening , beserta saldo awal neraca
3. Siapkan data customer,vendor,inventory beserta saldo awal
4. Buat rekening, linked account, tarip pajak penjualan
5. Buat transaksi yang sering terjadi berulang kali pada menu Save
Recurring (kalau ada)
6. Jika memungkinkan buat backup data (ke disket atau flash)
7. Setelah itu anda masukkan data (jurnal)
Chart of Account (Daftar rekening)
Sesuai dengan systen akuntansi ada 8 kelompok rekening beserta nomornya
disediakan pada program MYOB yaitu :

Minggu, 22 Mei 2011

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN DI INDONESIA

Abstrak
Salah satu prioritas dalam membangun perekonomian yang dikemukakan pemerintah Indonesia adalah penciptaan lapangan pekerjaan atau berkurangnya tingkat pengangguran. Dari angkatan kerja di Indonesia yang mencapai sekitar 102,55 juta orang, 9,39 juta orang diantaranya tergolong pengangguran pada tahun 2008. Hal ini menyebabkan potensi SDM yang ada dan potensi output yang dihasilkan terbuang sia-sia. Data Indonesia menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi yang positif tidak selalu diikuti dengan penurunan pada tingkat pengangguran dari periode sebelumnya, begitu pula sebaliknya. Tingkat pengangguran di Indonesia memiliki trend yang cenderung terus meningkat.
Penciptaan lapangan kerja sebagai dampak dari pertumbuhan ekonomi diperkirakan tidak dapat menyerap angkatan kerja baru yang muncul setiap tahun dan jumlah pengangguran yang sudah ada dari tahun sebelumnya. Hal tersebut menjelaskan mengapa tingkat pengangguran cenderung terus meningkat dari tahun ke tahun, dengan pertumbuhan ekonomi yang telah dicapai Indonesia setiap tahunnya. Hasil analisis menunjukkan bahwa krisis ekonomi diperkirakan tidak berpengaruh terhadap tingkat pengangguran di Indonesia. Hal ini diduga karena adanya kemampuan sektor agrikultur dan sektor informal di perkotaan dalam menyerap angkatan kerja pada masa krisis.
Kata kunci : Pertumbuhan ekonomi, Pengangguran.


I. LATAR BELAKANG
Salah satu prioritas dalam membangun perekonomian yang dikemukakan pemerintah Indonesia adalah penciptaan lapangan pekerjaan atau berkurangnya tingkat pengangguran. Jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) yang besar berpotensi tinggi dalam menghasilkan output nasional dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Data Indonesia menunjukkan bahwa tingkat pengangguran di Indonesia memiliki trend yang terus meningkat. Kemudian, dari angkatan kerja di Indonesia yang mencapai sekitar 102,55 juta orang, 9,39 juta orang diantaranya tergolong pengangguran pada tahun 2008 (BPS, 2009). Hal ini menyebabkan potensi SDM yang ada dan potensi output yang dihasilkan terbuang sia-sia.
Di Indonesia, pertumbuhan ekonomi tidak selalu diikuti dengan penurunan tingkat pengangguran dari tahun ke tahun (Tabel 1.1.). Pada tahun tahun 2007 dan 2008 saja tingkat pengangguran menurun dari tahun sebelumnya.
Tabel 1.1. Pertumbuhan Ekonomi dan Tingkat Pengangguran Indonesia
Tahun

Pertumbuhan Ekonomi (%)

Tingkat Pengangguran (%)
2004

5.13

10.14
2005

5.60

10.30
2006

5.50

10.40
2007

6.30

9.75
2008

6.10

8.39
Sumber ; BPS
Ekonom Dorodjatun Kontjoro-Jakti memperkirakan bahwa, jumlah angkatan kerja sebanyak 2.5 juta yang muncul setiap tahun tidak akan terserap bahkan dalam jumlah separuhnya dengan pertumbuhan ekonomi sekitar 3 persen (Pikiran Rakyat, 2003). Minimal pertumbuhan ekonomi sebesar 7 persen untuk menyerap angkatan kerja baru tersebut, menurut Djorodjatun. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Choiril Maksum memperkirakan, setiap pertumbuhan PDB sebesar 1 persen dapat menambah jumlah pekerja sekitar 400.000 orang (Suara Karya,2006). Pada Tahun 2008, jumlah angkatan kerja baru sebanyak 1,54 juta orang (BPS,2008). Pertumbuhan ekonomi sebesar 6,1 persen pada tahun 2008 seharusnya mampu menyerap angkatan kerja baru berdasarkan perhitungan Dorodjatun dan Choiril. Ternyata, jika asumsi Dorodjatun dan Choiril dianggap benar dan seluruh angkatan kerja baru pada tahun 2008 menjadi pekerja, tingkat pengangguran tahun 2008 hanya menurun kurang dari 1 persen dari tahun 2007.


II. PERTUMBUHAN EKONOMI
Output atau pendapatan nasional merupakan ukuran paling komprehensif dari tingkat aktivitas ekonomi suatu Negara (Lipsey, Courant, Purvis dan Steiner, 1996). Salah satu ukuran yang lazim digunakan untuk output adalah produk domestic bruto (PDB). PDB dapat dilihat sebagai perekonomian total dari setiap orang di dalam perekonomian atau sebagai pengeluaran total pada output barang dan jasa perekonomian (Mankiw,2000). Output ini dinyatakan dalam satuan mata uang (rupiah) sebagai jumlah dari total keluaran barang dan jasa dikalikan dengan harga per unitnya. Jumlah total tersebut sering disebut sebagai output nominal, yang dapat berubah karena perubahan baik jumlah fisik maupun perubahan harga terhadap periode dasarnya. Untuk mengetahui seberapa jauh perubahan tersebut karena perubahan fisik saja, maka nilai output diukur tidak pada harga sekarang tetapi pada harga yang berlaku pada periode dasar yang dipilih. Jumlah total ini disebut sebagai output riil. Perubahan persentase dari output riil disebut sebagai pertumbuhan ekonomi.


III. PENGANGGURAN
Penduduk dalam usia kerja disebut sebagai tenaga kerja. Tenaga kerja terbagi menjadi angkatan kerja dan bukan angkatan kerja (Dumairy,1996). Angkatan kerja ialah tenaga kerja yang bekerja, atau mempunyai pekerjaan namun untuk sementara sedang tidak bekerja, dan yang mencari pekerjaan. Bukan angkatan kerja ialah tenaga kerja yang tidak bekerja, tidak mempunyai pekerjaan, dan sedang tidak mencari pekerjaan; yakni orang—orang yang kegiatannya bersekolah (pelajar, mahasiswa), mengurus rumah tangga, serta menerima pendapatan tapi bukan merupakan imbalan langsung atas jasa kerjanya (pensiunan, penderita cacat yang dependen). Angkatan kerja dibedakan ke dalam dua subkelompok, yaitu pekerja dan penganggur. Pekerja ialah orang-orang yang mempunyai pekerjaan, mencakup orang yang mempunyai pekerjaan namun untuk sementara waktu kebetulan sedang tidak bekerja. Penganggur ialah orang-orang yang tidak mempunyai pekerjaan. Tingkat penganggur diukur sebagai suatu presentase dari angkatan kerja total yang tidak mempunyai pekerjaan terhadap seluruh angkatan kerja.
3.1. Tingkat Pengangguran di Indonesia
Jumlah angkatan kerja di Indonesia pada Februari 2008 mencapai 111,48 juta orang, bertambah 1,54 juta orang dibanding jumlah angkatan kerja Agustus 2007 sebesar 109,94 juta orang atau bertambah 3,35 juta orang dibanding Februari 2007 sebesar 108,13 juta orang.
Jumlah penduduk yang bekerja di Indonesia pada Februari 2008 mencapai 102,05 juta orang, bertambah 2,12 juta orang jika dibandingkan dengan keadaan pada Agustus 2007 sebesar 99,93 juta orang, atau bertambah 4,47 juta orang jika dibandingkan dengan keadaan Februari 2007 sebesar 97,58 juta orang.
Jumlah penganggur pada Februari 2008 mengalami penurunan sebesar 584 ribu orang dibandingkan dengan keadaan Agustus 2007 yaitu dari 10,01 juta orang pada Agustus 2007 menjadi 9,43 juta orang pada Februari 2008, dan mengalami penurunan sebesar 1,12 juta orang jika dibandingkan dengan keadaan Februari 2007 sebesar 10,55 juta orang.
Tingkat pengangguran terbuka di Indonesia pada Februari 2008 mencapai 8,46 persen, mengalami penurunan dibandingkan keadaan Agustus 2007 yang besarnya 9,11 persen, demikian juga terhadap keadaan Februari 2007 yang besarnya 9,75 persen.
Situasi ketenagakerjaan pada bulan Februari 2008, hampir di seluruh sektor mengalami peningkatan jumlah pekerja jika dibandingkan dengan keadaan Februari 2007. Sektor yang mengalami peningkatan jumlah pekerja tertinggi berturut-turut yaitu: sektor jasa kemasyarakatan naik 1,82 juta orang serta sektor perdagangan naik 1,26 juta orang.
Dari sisi gender, partisipasi perempuan dalam lapangan kerja meningkat signifikan. Selama Februari 2007-Februari 2008, jumlah pekerja perempuan bertambah 3,26 juta orang dan laki-laki hanya bertambah 1,21 juta orang. Kenaikan pekerja perempuan terbesar terjadi di sektor perdagangan yaitu 1,51 juta orang dan sektor pertanian sebesar 740 ribu orang.
BPS melakukan survei setiap Februari dan Agustus per tahun, dari hasil survei diketahui sumber pengangguran dari lulusan SMK sebesar 17,26 persen, lulusan SMA 14,31 persen, lulusan Universitas 12,59 persen, lulusan Diploma 11,21 persen, lulusan SMP 9,39 persen, lulusan SD dan tidak sekolah 35,24 persen.
3.2. Faktor Penyebab Pengangguran
Pertama: Faktor Pribadi
Dalam hal ini penyebab pengangguran bisa disebabkan oleh kemalasan, cacat/udzur dan rendahnya pendidikan dan ketrampilan. Penjelasannya sebagai berikut :
1. Faktor kemalasan
Pengangguran yang berasal dari kemalasan individu sebenarnya sedikit. Namun, dalam sistem materialis dan politik sekularis, banyak yang mendorong masyarat menjadi malas, seperti sistem penggajian yang tidak layak atau maraknya perjudian. Banyak orang yang miskin menjadi malas bekerja karena berharap kaya mendadak dengan jalan menang judi atau undian. Mereka juga cenderung malas untuk mencari informasi mengenai lowongan pekerjaan.
2. Faktor cacat /uzur
Dalam sistem kapitalis hukum yang diterapkan adalah ‘hukum rimba’. Karena itu, tidak ada tempat bagi mereka yang cacat/uzur untuk mendapatkan pekerjaan yang layak.
3. Faktor rendahnya pendidikan dan keterampilan
Saat ini sekitar 44,63 persen tenaga kerja Indonesia adalah mereka yang berpendidikan rendah, yaitu SD dan SMP. Dampak dari rendahnya pendidikan ini adalah rendahnya keterampilan yang mereka miliki. Belum lagi sistem pendidikan Indonesia yang tidak fokus pada persoalan praktis yang dibutuhkan dalam kehidupan dan dunia kerja. Pada akhirnya mereka menjadi pengangguran intelek.
Kedua: faktor sistem sosial dan ekonomi
Faktor ini merupakan penyebab utama meningkatnya pengangguran di Indonesia, di antaranya:
a. Ketimpangan antara penawaran tenaga kerja dan kebutuhan
Tahun 2009 diperkiraan akan muncul pencari tenaga kerja baru sekitar 1,8 juta orang, sedangkan yang bisa ditampung saat ini dalam sektor formal hanya 29%. Sisanya di sektor informal atau menjadi pengangguran.
b. Kebijakan Pemerintah yang tidak berpihak kepada rakyat
Banyak kebijakan Pemerintah yang tidak berpihak kepada rakyat dan menimbulkan pengangguran baru, Menurut Menakertrans, kenaikan BBM kemarin telah menambah pengangguran sekitar 1 juta orang.
Kebijakan Pemerintah yang lebih menekankan pada pertumbuhan ekonomi bukan pemerataan juga mengakibatkan banyak ketimpangan dan pengangguran. Banyaknya pembukaan industri tanpa memperhatikan dampak lingkungan telah mengakibatkan pencemaran dan mematikan lapangan kerja yang sudah ada. Salah satu kasus, misalnya, apa yang menimpa masyarakat Tani Baru di Kalimantan. Tuntutan masyarakat Desa Tani Baru terhadap PT VICO untuk menghentikan operasi seismiknya tidak mendapat tanggapan. Penghasilan tambak mereka turun hampir 95 persen akibat pencemaran yang ditimbulkan PT VICO. Tanah menjadi tidak subur, banyak lubang bekas pengeboran dan peledakan, serta mengeluarkan gas alam beracun. Akibatnya, rakyat di sana menjadi orang-orang miskin dan penganggguran.
c. Pengembangan sektor ekonomi non-real
Dalam sistem ekonomi kapitalis muncul transaksi yang menjadikan uang sebagai komoditas yang di sebut sektor non-real, seperti bursa efek dan saham perbankan sistem ribawi maupun asuransi. Sektor ini tumbuh pesat. Nilai transaksinya bahkan bisa mencapai 10 kali lipat daripada sektor real.
Pertumbuhan uang beredar yang jauh lebih cepat daripada sektor real ini mendorong inflasi dan penggelembungan harga aset sehingga menyebabkan turunnya produksi dan investasi di sektor real. Akibatnya, hal itu mendorong kebangkrutan perusahan dan PHK serta pengangguran. Inilah penyebab utama krisis ekonomi dan moneter di Indonesia yang terjadi sejak tahun 1997.
Peningkatan sektor non-real juga mengakibatkan harta beredar hanya di sekelompok orang tertentu dan tidak memilki konstribusi dalam penyediaan lapangan pekerjaan.
d. Banyaknya tenaga kerja wanita
Partisipasi perempuan dalam lapangan kerja meningkat signifikan. Selama Februari 2007-Februari 2008, jumlah pekerja perempuan bertambah 3,26 juta orang dan laki-laki hanya bertambah 1,21 juta orang. Kenaikan pekerja perempuan terbesar terjadi di sektor perdagangan yaitu 1,51 juta orang dan sektor pertanian sebesar 740 ribu orang.
Jumlah ini terus meningkat setiap tahunnya. Peningkatan jumlah tenaga kerja wanita ini mengakibatkan persaingan pencari kerja antara wanita dan laki-laki. Akan tetapi, dalam sistem kapitalis, untuk efesiensi biaya biasanya yang diutamakan adalah wanita karena mereka mudah diatur dan tidak banyak menuntut, termasuk dalam masalah gaji. Kondisi ini mengakibatkan banyaknya pengangguran di pihak laki-laki.


IV. KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan

Pertumbuhan ekonomi memberikan peluang kesempatan kerja baru ataupun memberikan kesempatan industri untuk meningkatkan output yang berdampak pada peningkatan penggunaan factor produksi, salah satunya yaitu tenaga kerja, sehingga mengurangi jumlah pengangguran.
Krisis ekonomi tidak berpengaruh terhadap tingkat pengangguran dapat diterima. Sektor agrikultur dan sector informal di perkotaan diduga mampu menyerap angkatan kerja yang mendapat tekanan dari rasionalisasi pekerja akibat kontraksi perekonomian, khususnya di sector agrikultur.

4.2. Saran

Pemerintah Indonesia dapat memprediksi dan mencapai tingkat pengangguran melalui pertumbuhan ekonomi. Jika pemerintah mengasumsikan pertumbuhan ekonomi yang akan dicapai pada satu tahun tertentu sebesar 1 persen, maka dapat diprediksi akan berpengaruh pada menurunnya tingkat pengangguran sebesar 0,064703 persen. Jika pemerintah menargetkan menurunkan tingkat pengangguran sebesar 1 persen, maka pemerintah harus mencapai pertumbuhan ekonomi sekitar 15,5 persen, asumsi ceteris paribus.
Penciptaan lapangan pekerjaan sebagai salah satu prioritas pemerintah Indonesia dalam membangun perekonomian adalah tepat dan pemerintah harus konsisten dalam pelaksanaannya atau pencapaian prioritas tersebut.
Pemerintah perlu meningkatkan perhatian terhadap pendidikan masyarakat. Tingkat pendidikan pengangguran yang didominasi tamatan SMU ke bawah mengindikasikan sulitnya penyerapan angkatan kerja. Tindakan yang dapat dilakukan misalnya perbaikan layanan pendidikan, khususnya pendidikan formal, dan menurangi angka siswa putus sekolah.



V. DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik. Pertumbuhan Ekonomi. http://www.bps.go.id
Badan Pusat Statistik. Tingkat Pengangguran. http://www.bps.go.id
Dumairy. 1996. Perekonomian Indonesia. Erlangga, Jakarta.
Handayani, T., dan Mangku. Kondisi Ekonomi: Kesengsaraan Rakyat Parah [Suara Karya Online]. http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=135808 [16 Februari 2006]
Lipsey, R. G., P. N. Courant, D. D. Purvis, dan P. O. Steiner. Pengantar Makroekonomi Jilid 1. Edisi ke-10. Wasana, Kirbrandoko, dan Budijanto [penerjemah]. Binarupa Aksara, Jakarta.
Mankiw, N. G. 2000. Teori Makroekonomi. Imam Nurmawan [penerjemah]. Erlangga, Jakarta.
Pikiran Rakyat. Pertumbuhan Ekonomi Ditargetkan 5 persen [Pikiran Rakyat Cyber Media]. http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/0803/13/0602.htm [13 Agustus 2003]